Jumat, 25 Maret 2011

Tingkat Kematangan Gonad pada Ikan

KEMATANGAN GONAD PADA IKAN
Kematangan gonad ikan pada umumnya adalah tahapan pada saat perkembangan gonad sebelum memijah. Selama proses reproduksi, sebagian energi dipakai untuk perkembangan gonad. Bobot ikan akan mecapai maksimum sesaat ikan akan memijah kemudian akan menurun dengan cepat selama proses pemijahan berlangsung sampai selesai. Menurut Effendie (2002), pertambahan bobot gonad ikan betina pada saat stadium matang gonad dapat mencapai 10 – 25 % dari bobot tubuh, dan pada ikan jantan 5-10 %. Lebih lanjut dikemukakan bahwa semakin bertambahnya tingkat kematangan gonad, telur yang ada dalam gonad akan semakin besar. Pendapat ini diperkuat oleh Kuo et al (1979) bahwa kematangan gonad ikan dicirikan dengan perkembangan diameter rata-rata telur dan pola distribusi ukuran telurnya
1. Tingkat Kematangan Gonad (TKG) Kepiting Bakau (Scylla serrata)

Tabel. TKG Kepiting Bakau (Scylla serrata) (Retnowti,1991).
TKG Kelamin Jantan Kelamin Betina
I Secara morfologi, bentuk gonad seperti benang tipis yang mengisi sisi lengkungan karapas berwarna putih, secara histologi, banyak dijumpai Spermatogonia yang mengalami pembelahan mitosis, Secara morfologi, bentuk gonad memanjang di sisi lekungan karapas, agak lunak berwarna putih pucat
Secara histologi terdapat oogonia dalam jumlah yang banyak dengan sedikit oosit I
II Secara morfologi, bentuk gonad sudah memanjang, cabang-cabang membesar dan menyusup ke otot dan jaringan pengikat, berwarn aputih pucat
Secara histologi, ditemukan lebih spermatid Secara morfologi, bentuk gonad bertambah besar mengisi hampir semua permukaan dorsal chepalotorax: terdiri dari 2 warna putih pucat dan agak jingga
Secara histologi, sudah banyak di temukan oosit I dan sedikit oogonia dan oosit II pada bagian gonad yang hampir matang
III Secara morfologi, bentuk gonad membengkak di bawah karapas dan menyelubungi saluran pencernaan, warna tetap putih pucat
Secara histologi, ditemukan spermatid dalam jumlah banyak Secara morfologi, gonad makin membengkak, permukaannya tidak rata dan pelebarannya sampai menutupi saluran pencernaan dan insang, wanra dominan kuning jingga
Secara histologi, ditemukan sejumlah besar oosit II dan sedikit oosit I
IV Untuk tahap ini belum ditemukan sampelnya Secara morfologi, bentuk gonad makin mengecil lagi dan warna kembali memucat
Secara histologi, banyak terdapat oosit II yang sudah dikeluarkan pada waktu memijah.



2. Tingkat Kematangan Gonad (TKG) Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) (wilson,1982)

TGK I. Gonad memanjang, kecil hampir transparan
TKG II. Gonad membesar, berwarna pink-krem, butiran telur belum dapat terlihat dengan mata telanjang
TKG III. Gonad berwarna krem kekuningan, butiran telur sudah dapat terlihat dengan mata biasa
TKG IV. Butiran telur membesar dan berwarna kuning jernih, dapat keluar dengan sedikit penekanan pada bagian peni
TKG V. Gonad mengecil, berwarna merah dan banyak terdapat pembuluh ilaiah
Cakalang dengan TKG III selalu di dapat dengan presentae yang tinggi. TKG II dan V juga hampir selalu di dapat, meskipun dengan presentasi yang kecil. Vase intermediate dan TKG I dijimpai pada cakalang berukuran lebih pendek dari 35 cm. Cakalang berpijah sepanjang tahun dengan puncaknya pada bulan juli.

3. Tingkat Kematangan Gonad (TKG) Udang Windu


TKG I (Early Maturing Stage) : garis ovari kelihatan hijau kehitam-hitaman yang kemudian membesar. pada akhir TKG I garis nampak jelas berupa garis lurus yang tebal
TKG II (Late Maturing Stage) : warna ovari semakin jelas dan semakin tebal. pada akhir TKG II ovari membentuk gelembung pada ruas abdomen pertama
TKG III (The Mature Stage) : terbentuk beberapa gelembung lagi sehingga ovarium mempunyai beberapa gelembung pada ruas abdomennya. gelembung pada ruas pertama membentuk cabang ke kiri maupun kekanan yang menyerupai setengah bulan sabit. tingkat ini merupakan vase terakhir sebelum udang melepas telurnya
TKG IV (Spent Recovering Stage) : bagian ovarium terlihat pucat yang berarti telur telah dilepaskan
4. Tingkat Kematangan Gonad (TKG) ikan lele (clarias sp) (chinabut et al. 1991)

Stadium 1: Oogonia dikelilingi satu lapis set epitel dengan pewarnaan hemaktosilin-eosin plasma berwarna merah jambu dengan inti yang besar di tengah
Stadium II: Oosit berkembang ukurannya, sitoplasma bertambah besar, inti biru terang dengan pewarnaan, dan terletak masih di tengah sel. oosit dilapisi oleh satu lapis epitel
Stadium III: Pada stadium ini berkembang sel folikel dan oosit membesar dan provitilin nukleoli mengelilingi inti
Stadium IV: Euvitilin inti telah berkembang dan berada di sekitar selaput inti. stadium ini merupakan awal vitelogenesis yang ditandai dengan adanya butiran kuning telur pada sitoplasma. pada stadium ini, oosit dikelilingi oleh dua lapis sel dan lapisan zona radiate tampak jelas pada epitel folikular
Stadium V: Stadia peningkatan ukuran oosit karena diisi oleh kuning telur. butiran kuning telur bertambah besar dan memenuhi sitoplasma dan zona radiate terlihat jelas
Stadium VI: Inti mengecil dan slaput inti tidak terlihat, inti terletak di tepi. zona radiate, sel folikel, dan sel teka terlihat jelas.


5. Tingkat kematangan gonad ikan Kapiek (Puntius schwanefeldi Bleeker) .

Tabel. Tingkat kematangan gonad ikan Kapiek (Puntius schwanefeldi Bleeker) .

Tingkat Betina Jantan
I Ikan muda
Gonad seperti sepasang benang yang memanjang pada sisi lateral rongga peritoneum bagian depan, berwarna bening dan permukaan licin. Gonad berupa sepasang benang tetapi jauh lebih pendek dibandingkan ovarium ikan betina pada stadium yang sama dan berwarna jernih .
II Masa Perkembangan
Gonad berukuran lebih besar, berwarna putih kekuningan, telur-telur belum bisa dilihat satu persatu dengan mata telanjang. Gonad berwarna putih susu dan terlihat lebih besar dibandingkan pada gonad tingkat I.
III Dewasa
Gonad mengisi hampir setengah rongga peritoneum, telur-telur mulai terlihat dengan mata telanjang berupa butiran halus, gonad berwarna kuning kehijauan. Gonad mengisi hampir setengah dari rongga peritoneum, berwarna putih susu dan mengisi sebagian besar peritoneum.
IV Matang
Gonad mengisi sebagian besar ruang peritoneum, warna menjadi hijau kecoklatan dan lebih gelap. Telur-telur jelas telihat dengan butiran-butiran yang jauh lebih besar dibandingkan pada tingkat III. Gonad makin besar dan pejal berwarna putih susu dan mengisi sebagian besar peritoneum.
V Mijah
Gonad masih seperti pada tingkat IV, sebagian gonad kempes karena sebagian telur telah mengalami oviposisi (mijah). Gonad bagian anal telah kosong dan lebih lembut.
Sumber : Siregar,S (1991).













6. Tingkat Kematangan Gonad (TKG) Ikan Albacore (Thunnus germo) menurut otsu dan hansen

1. Pada perkembangan awal: ovarium berisi telur primitif yang transparan atau telur ada dalam tingkat awal perkembangan. pengendapan kuning telur tidak jelas.
2. Perkembangan akhir: telur tidak jernih, sangat banyak pengendapan kuning telur. garis tengah telur antara 0.4-0.8mm
3. Lanjut: ovarium mendekati tingkat mendekati tingkat masak. telur semi transparan dan berisi butir minyakberwarna emas. telur ini belum masak benar dan garis tengahnya 0.7-1.0mm









7. Tingkat Kematangan Gonad (TKG) Ikan Lencam (Lethrinus harak)
TKG I: butir-butir telur berukuran kecil, diameter berkisar antara 1.85mikron-4.50 mikron, dinding sel tipis, ditengah-tengah butir telur terlihat sebuah anak inti (nukleolus) dan di dalam anak inti itu terdapat pula sebuah nucleolus

TKG II: butir-butir telur pada tingkat ini mempunyai ukuran diameter berkisar antara 2.42 mikron-5,29 mikron, dinding sel tipis, di dalamnya terdapat sebuah nucleusdan di dalam nucleus itu terdapat nucleoli letaknya tersebar

TKG III: pada tingkatan ini butir telur terlihat lebih besar, ukuran diameternya berkisar antara 4.45 mikron-18.87 mikron, dinding butir telur menebal, nucleus membesar dan nucleolus terletak pada dinding nucleus

TKG IV: pada tingkatan ini, diameter telur berkisar antara 13.77 mikron-25 mikron, dinding sel terlihat dua lapis, dinding nucleus memudar dan di dalam sitoplasma terlihat “yolk vesicle”

TKG V: pada tingkatan ini, diameter telur berkisar antara 20.54 mikron-32.50 mikron, dinding sel telur terdiri dua lapis dan dinding nucleus memudar atau tidak terlihat dan pada bagian sitoplasma terisi penuh oleh “yolk vesicle”

8. Tabel. Tingkat Kematangan Gonad (TKG) Abalone (Haliotis squamata)

Tabel . Tingkat kematangan gonad ikan Kapiek (Puntius schwanefeldi Bleeker) .
TKG PENJELASAN
I Perkembangan gonad menutupi sedikit bagian hepatopankreas dan gonad mulai tampak berwarna hijau
II Perkembangan gonad hepatopankreas dan gonad mulai tampak berwarna hijau
III Perkembangan gonad tampak akhir bagian hepatopankreas berwarna hijau





9. Tingkat Kematangan Gonad Kerang Lola (Trochus niloticus linn)

Menurut pradina dan dwiono (1994) proses perkembangan gonad Lola (Trochus niloticus linn) di golongkan menjadi empat tahap perkembangan yaitu:
TKG I: Proliferasi, gonad hanya memiliki ovum dalam jumlah sedikit, dari tingkat kepadatan rendah hingga tinggi
TKG II: perkembangan awal, diameter ovum meningkat dan beberapa oosit sudah diselimuti dengan lapisan jeli (selaput yang berlubang) disekelilingnya. lapisan jeli tersebut bisa jadi indikator kematangan ovum. tahap ini di dominasi oleh ovum muda dan berdiameter kecil
TKG III: perkembangan lanjut, pada tahap ini di tandai dengan semakin banyaknya ovum yang di selimuti dengan lapisan jeli pada bagian luarnya
TKG IV: matang gonad, ovum matang di dominasi ovarium, pada tahap ini kadang di jumpai ovum yang berdiameter kecil

10. Tabel. Tingkat Kematangan Gonad (TKG) Ikan Lencam Betina (Letrinus harak)
TKG PENJELASAN
I Ovari seperti benang, panjang sampai kedpan rongga, wajah jernih dan permukaan licin
II Ukuran ovari lebih besar, pewarnaan lebih gelap kekuning-kuningan, telur belum terlihat jelas oleh mata
III Ovari berwarna kuning, secara mofologi telur mulai kelihatan butirannya dengan mata
IV Ovari makin besar, telur berwarna kuning, mudah dipisahkan butiran minyak tidak tampak mengisi ½- 2/3 rongga perut,usus terdesak.
V Usus terdesak, ovari berkerut, dinding tebal, butiran telur sisa terdapat di dekat pelepasan, banyak telur pada tingkat II.

11. Tingkat Kematangan Gonad (TKG) Ikan Baronang (Siganus canalicalatus)
TGK I : Ovari seperti benang, panjang sampai kedpan rongga, wajah jernih dan permukaan licin
TKG II: Ukuran ovari lebih besar, pewarnaan lebih gelap kekuning-kuningan, telur belum terlihat jelas oleh mata
TKG III: Ovari berwarna kuning, secara mofologi telur mulai kelihatan butirannya dengan mata
TKG IV: Ovari makin besar, telur berwarna kuning, mudah dipisahkan butiran minyak tidak tampak mengisi ½- 2/3 rongga perut,usus terdesak.
TKG V: Usus terdesak, ovari berkerut, dinding tebal, butiran telur sisa terdapat di dekat pelepasan, banyak telur pada tingkat II.
12. Tabel. Tingkat Kematangan Gonad (TKG) Kepiting Rajungan (Portunus pelagicus)
TKG PENJELASAN
I.belum matang Bentuk sepasang filament seperti sari susu yang tipis yang terletak kepunggung pada sisi lain dari saluran makanan dan salurannya di tutupi oleh peritoneal tipis
II.pematangan Ukuran ovari bertambah dan mulai meluas ke sekitarnya baik secara lateral, maupun anteroposterior, hampir memenuhi bagian punggung dan dada, secara bersamaan warnanya juga berubah dari putih susu manjadi kuning keemasan, oositnya berkembang dengan baik
III.matang Ovari yang masak terbungkus penuh dengan oosit yang telah masak, berwarna merah muda, bila karapas di buka ternyata seluruh daerah dada hanya berisiovari
IV.memijah Ovari memicut menjadi sepasang filament warna merah muda pucat. filament ini pada beberapa tempat berisi oosit yang masak tapi tidak di keluarkan pada waktu pemijahan.

13. Tingkat Kematangan Gonad Ikan Belut.
I. Testis seperti benang lebih pendek dan terlihat ujungnya dirongga tubuh, serta berwarna jernih.
II. Ukuran testis lebih besar, pewarna putih seperti susu, bentuk lebih jelas dari tingkat I
III. Permukaan testis tampak bergerigi, warna makin putih, testis makin besar, dalam kedaan diawetkan mudah putus.
IV. Seperti pada tingkat III tetapi lebih jelas testid pejut
V. Testis bagian belakang kepis dan bagian belakang masih berisi.

14. Tingkat Kematangan Gonad (TKG) Bulu Babi
Gonad bulubabi sebagai organ reproduksi merupakan timbunan protein berkualitas tinggi yang kaya akan asam amino yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia. Dari hasil analisa kualitatif gonad bulu babi Diadema sitosum diketahui bahwa dalam gonad tersebut ditemukan lima asam amino esensial bagi orang dewasa yaitu lisin, metionin, fenilalanin, theronin dan valin dua asam amino esensial bagi anak-anak yaitu arginin dan histidin, juga ditemukan asam amino esensial lain yaitu asam aspartat, asam glutamate, glisin, serin (Ismail et al 1981 dalam Darsono 1982 diacu dari Ratna 2002). Beberapa jenis asam amino yang terkandung dalam gonad bulu babi sangat berperan dalam karakterisasi rasa spesifik gonad bulu babi (Fuke dalam Shahidi dan Botta). Jenis-jenis asam amino tersebut adalah glisin, valin, alanin, methionin dan asam glutamate. Selain itu pula nukleotida dari jenis IMP (Inosin Mono Phosphat) dan GMP (Guanosin Mono Phosphat) juga ikut mempengaruhi karakterisasi rasa gonad bulu babi, terutama dalam pembentukan rasa “umami”, yaitu rasa khas seperti golongan daging
Tabel. Tingkat Kematangan Gonad (TKG) Bulu Babi (Echinotrix alamaris
TKG PENJELASAN
I.Fase netral Gonad sedang dalam awal perkembangannya atau istirahat. folikel penuh dengan sel-sel nutritive phagocyte dan pada dinding folikel terdapat lapisan germinal epitel yang tipis
II.Fase tumbuh Umumnya sel-sel nutritive phagocyte masih memenuhi rongga folikel
III.Fase premature Lumen masih kecil
IV.Fase mature Lumen telah berkembang

15. Tabel. Tingkat Kematangan Gonad (TKG) Ikan Endemik Rainbow Selebensis (Telmatherina celebensis Boulenger).
TKG Ovari Testis
I.Belum
berkembang Ovari belum matang didominasi oleh oosit stadia I berukuran 260–610 µm yang bersifat sangat basofil. Inti berbentuk bulat
atau oval. Sitoplasma lebih tebal, terdapat beberapa nukleolus. Testis didominasi oleh jaringan ikat,
terdapat lobus berbentuk lonjong yang berisi spermatogonia I dan II. Sel
spermatogonium berwarna merah muda.
II. Perkernbangan
awal Ovari dipenuhi oosit bernukleus
besar (oosit stadia I & II), terdapat vakuola pada perifer. Oosit berukuran 410-850 µm. Oosit yang belum matang sitoplasmanya berwarna ungu, sedangkan yang sudah matang berwarna merah muda. Testis telah berkembang, jaringan
ikat semakin sedikit. Lobus didominasi oleh spermatogonia stadia II, terdapat beberapa spermatogonia I dan spermatosit primer.
III. Sedang
berkembang Oosit berukuran 550–1.090 µm.
Oosit stadia III (ootid) bergranula kuning telur dimulai dari daerah inti kemudian menyebar ketengah dan terdesak ketepi. Sitoplasma didominasi globula lipoprotein. Spermatosit primer ber-kembang
menjadi spermatosit sekunder. Lobus berisi sel-sel spermatosit primer dan sekunder. Sebagian spermatosit sekunder berkembang menjadi spermatid.
IV. Matang Oosit berukuran 800–1.790 µm.
Oosit stadia IV (ovum) adalah oossit tertua yang ditandai dengan berakhirnya pembentukan kuning telur. Oosit dengan sitoplasma yang berisi vakuola-vakuola
lipoprotein berukuran besar. Oosit ini siap diovulasikan. Disamping oosit stadia IV terdapat pula oosit stadia I, II dan III. Spermatid berkembang menjadi
spermatozoa. Lobus penuh dengan
spermatid dan spermatozoa.
V. Pasca pemijahan Bentuk oosit berbeda dengan oosit
stadia IV. Dinding folikel berkerut-kerut. Jumlah oosit stadia IV sedikit, didominasi oleh oosit stadia I, II, dan III. Sebagian
daerah ovari kosong. Secara umum TKG V ini hampir
sama dengan TKG IV, spermatogonium
sudah terlihat lagi, lobus mengkerut.




16. Tabel. Tingkat Kematangan Gonad (TKG) Udang Putih
TKG PENJELASAN
I Garis ovarium kelihatan berwarna hijau kehitaman, kemudian volumenya bertambah besar. pada akhir stadia I, garis ini sudah sangat jelas dan terlihat membentuk segi 6 dengan sudut yang menghadap ke arah rostrum, runcing memanjang pada bagian dorsal cephalothorax
II Warna dan bentuk ovarium semakin jelas dan tebal. pada akhir stadia II ini warna ovarium tampak kuning dan bentuknya semakin lebar ke arah belakang rostrum
III Warna ovarium berubah menjadi kuning tua dan volumenya berkembang ke arah samping cephalothorax. Pada akhir stadia II ini warna ovarium berubah menjadi orange dan organ eksernalnya yaitu thelikum dan spermatheca smakin berkembang sebagai tanda udang telah siap kawin
IV Setelah semua telur teerovulasimaka warna dan bentuk gonad dapat dibedakan dari stadia 3 yaitu warnanya semakin hijau pucat dan volumenya semakin mengecil dengan ditandai adanya garis putus-putus. tanda ini dalam 2 hari akan hilang







17. Tabel. Tingkat Kematangan Gonad (TKG) Ikan Nila
TKG PENJELASAN
I Bentuk ovarium kecil, warnanya putih transparan, oogonium dan oosit muda hanya dapat terlihat dengan menggunakan mikroskop
II Ovarium kecil dan berwarna kuning terang, oosit dapat terlihat dengan mata telanjang. pengamatan secara hstologi memperlihatkan ovarium terdiri oogonia dan oosit mudanamun belum terbentuk kuning telur
III Ovarium mulai membesar, berwarna kuning gelap dan terdapat oosit yang mulai mengandung kuning telur
IV Ovarium besar, berwarna coklat, secara makroskopis oosit mudah dibedakan dan dipisahkan
V Ovarium berwarna kuning terang, ukurannya menjadi berkurang karena telah dilepaskannya oosit yang matang. ovarium berisi oogonia, oosit muda dan beberapa oosit menguning telur serta banyak dijumpai folikel yang pecah











18. Tabel. Tingkat Kematangan Gonad (TKG) Ikan Kembung
TKG BETINA JANTAN
I Ovari berbentuk seperti benang dengan warna jernih samapai ke depan rongga tubuh Testes berbentuk seperti benang dengan pendek dengan warna jernih
II Gonad sudah mulai berbentuk bulat panjang, butiran telurnya masih berwarna transparan dan melekat satu sama lain serta tidak terlihat jelas dengan mata telanjang Warna testis putih transparan berbentuk panjang
III Ovarinya berwarna kuning dan sudah kelihatan butiran-butiran telurnya yang berwarna kuning serta sudah dapat di pisahkan satu sama lain Testis lebih putih dan ukurannya lebih besar dari TKG II
IV Tidak ditemukan Tidak ditemukan
V Ovarinya terlihat kosong dan mengempis atau berkerut, pada saluran pelepasan terdapat sedikit sisa butiran telur Pada bagian belakang testis sudah mengempis dan di bagian dekat pelepasan masih berisi





19. Tingkat Kematangan Gonad (TKG) Ikan Kepe-kepe Zebra (Caetodon octofasciatus)
Klasifikasi Tingkat Kematangan Gonad (TKG) Ikan Kepe-kepe Zebra (Caetodon octofasciatus) menurut effendi (1997) adalah sebagai berikut:
TGK I : Ovari seperti benang, panjang sampai kedpan rongga, wajah jernih dan permukaan licin
TKG II: Ukuran ovari lebih besar, pewarnaan lebih gelap kekuning-kuningan, telur belum terlihat jelas oleh mata
TKG III: Ovari berwarna kuning, secara mofologi telur mulai kelihatan butirannya dengan mata
TKG IV: Ovari makin besar, telur berwarna kuning, mudah dipisahkan butiran minyak tidak tampak mengisi ½- 2/3 rongga perut,usus terdesak.
TKG V: Usus terdesak, ovari berkerut, dinding tebal, butiran telur sisa terdapat di dekat pelepasan, banyak telur pada tingkat II.
20. Tingkat Kematangan Gonad (TKG) Ikan Betutu
TKG I Dan TKG II adalah lebih kecil dari 20%. hal ini menunjukkan ikan betutu betina dapat memijah berkali-kali dalam setahun. kesimpulan mengenai resio jenis kelamin menunjukkan perbandingan ikan betutu jantan dan betina menurut Uji Chi Kuadrat adalah 1:1 pada tarafnya 5%. mengenai kepadatan populasi ikan pada waktu perjalanan menunjukkan bahwa ikan betutu mempunyai kepadatan yang jauh lebih kecil di bandingkan ikan Sapu Kaca, di duga Ikan Sapu Kaca inilah yang memakan larva maupun juvenil muda ikan betutu disamping faktor-faktor lain yang tidak menunjang pada lingkungan ikan ini sehingga dapat mempengaruhi perkembangan ikan betutu tersebut. mengenai curah hujan dan suhu udara menunjukkan bahwa pada bulan-bulan mempunyai curah hujan yang tinggi akan menyebabkan bertambahnya jumlah benih ikan betutu serta bertambah banyaknya jumlah danpotensi/kualitas telur karena bertambahnya jumlah makanan, DO bertambah suhu menjadi turun da pH netral.

21. Tingkat Kematangan Gonad (TKG) Ikan Bilis
TKG dari ikan bilis dimana sebagian besar masih belum melakukan pemijahan. pola pertumbuhan ikan bilis mengikuti pola allometrik dengan nilai b=3.43, dimanan pertambahan panjang tidak secepat dengan pertambahan beratnya. Dengan memasukkan nilai panjang total optimim ikan bilis dari hasil perhitungan ke persamaan pola pertumbuhan maka di peroleh nilai dugaan bobot ikan antara 61.82gr-107.51gr. Alat tangkap jaring koncong dengan mata jaring antara 1.22 inchi-1.42 inchi ini diharapkan menjadi alat tangkap yang berwawasan lingkungan dan bisa di aplikasikan di lapangan oleh para pengguna. Demikian pula dengan ikan ukuran antara 195.9mm-230.2mm dengan berat 61.82gr-107.51gr merupakan ikan yang menjadi pilihan bagi keperluan industri perikanan. Kiranya perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang hal ini guna mengetahui berapa besarnya ukuran mata jaring yang paling optimum dengan menggunakan beberapa jenis ikan hasil tangkapan utama dari jaring koncong
22. Tingkat Kematangan Gonad (TKG) Pisang-pisang Merah (Caesio chrysozoma)
TGK I : Ovari seperti benang, panjang sampai kedpan rongga, wajah jernih dan permukaan licin
TKG II: Ukuran ovari lebih besar, pewarnaan lebih gelap kekuning-kuningan, telur belum terlihat jelas oleh mata
TKG III: Ovari berwarna kuning, secara mofologi telur mulai kelihatan butirannya dengan mata
TKG IV: Ovari makin besar, telur berwarna kuning, mudah dipisahkan butiran minyak tidak tampak mengisi ½- 2/3 rongga perut,usus terdesak.
TKG V: Usus terdesak, ovari berkerut, dinding tebal, butiran telur sisa terdapat di dekat pelepasan, banyak telur pada tingkat II.

23. Tingkat Kematangan Gonad (TKG) Ikan Tongkol
TKG Ikan Tongkol metode cassie modifikasi dari effendi (1997) adalah sebagai berikut:
TGK I : Ovari seperti benang, panjang sampai kedpan rongga, wajah jernih dan permukaan licin
TKG II: Ukuran ovari lebih besar, pewarnaan lebih gelap kekuning-kuningan, telur belum terlihat jelas oleh mata
TKG III: Ovari berwarna kuning, secara mofologi telur mulai kelihatan butirannya dengan mata
TKG IV: Ovari makin besar, telur berwarna kuning, mudah dipisahkan butiran minyak tidak tampak mengisi ½- 2/3 rongga perut,usus terdesak.
TKG V: Usus terdesak, ovari berkerut, dinding tebal, butiran telur sisa terdapat di dekat pelepasan, banyak telur pada tingkat II.
24. Tingkat Kematangan Gonad Kerang.
1. Tahap tidak aktif ; kondisi gonad mengecil, bening dan transparan
2. Tahap pematangan; warna gonad transparan dan hanya terdapat isi testis/ telur pada bagian tertentu.
3. Tahap matang (mature); (betina) gonad berwarna kuning bersih dan (jantan) gonad berwarnah putih susu, gonad tersebar merata hamper diseluruh jaringan
4. Tahap matang penuh ; (betina) gonad berwarna kuning dan (jantan) berwarna agak putih keruh kekuningan, seluruh permukaan organ bagian dalam tertutup oleh gonad, kecuali bagian kaki.


25. Tingkat Kematangan Gonad (TKG) Ikan Mujair (Oreocromis mozambica)
Klasifikasi Tingkat Kematangan Gonad (TKG) Ikan Mujair (Oreocromis mozambica) menurut effendi (1997) adalah sebagai berikut:
TGK I : Ovari seperti benang, panjang sampai kedpan rongga, wajah jernih dan permukaan licin
TKG II: Ukuran ovari lebih besar, pewarnaan lebih gelap kekuning-kuningan, telur belum terlihat jelas oleh mata
TKG III: Ovari berwarna kuning, secara mofologi telur mulai kelihatan butirannya dengan mata
TKG IV: Ovari makin besar, telur berwarna kuning, mudah dipisahkan butiran minyak tidak tampak mengisi ½- 2/3 rongga perut,usus terdesak.
TKG V: Usus terdesak, ovari berkerut, dinding tebal, butiran telur sisa terdapat di dekat pelepasan, banyak telur pada tingkat II.
26. Tingkat Kematangan Gonad IKan Bandeng.
1. Hormon dari luar dapat dilibatkan dalam proses metabolisme yang berkaitan dengan kegiatan reproduksi dengan cara penyuntikan dan implantasi menggunakan implanter khuusus. Jenis hormon yang lazim digunakan untuk mangacu pematangan gonad dan pemijahan banding LHRH-a, 17 alpha methiltestosteron dan HCG.
2. Implantasi pellet hormone dilakukan setiap bulan pada pagi hari saat pemantauan perkembangan gonad induk jantan maupun betina dilakukan LHRH-an dan 17 alpha methiltestosteron masing-masing dengan dosis 100-200 mikron per ekor (berat induk 3,5 sampai 7 kg).

27. Tingkat Kematangan Gonad Ikan Baung.
Kematangan gonad ikan baung dimulai apabila telah mencapai 215 mm dengan bobot 90g (Tang et al., 1999). Secara garis besar perkembangan gonad ikan dapat dibagi mejadi dewasa kelamin dan selanjutnya adalah pematangan gamet. Tahap pertama berlangsung mulai ikan menetas hingga mencapai dewasa kelamin, dan tahap kedua dimulai setelah ikan mencapai dewasa, dan terus berkembang selama fungsi reproduksi masih tetap berjalan normal (Largler et al 1977) lebih lanjut dikatakan bahwa kematangan gonad pada ikan tertentu dipengaruhi oleh faktor yaitu faktor dalam dan luar. Faktor luar antara lain dipengaruhi oleh suhu dan adanya lawan jenis, faktor dalam antara lain perbedaab spesies, umur serta sifat-sifat fisiologi lainnya. Ikan baung tergolong ikan bertulang sejati (teleostei). Ikan teleostei biasanya mempunyai sepasang ovarium yang merupakan organ memanjang dan kompak, terdapat di dalam ronggga perut, berisi oogonium, oosit dengan sel-sel folikel yang mengitarinya, jaringan penunjang atau stroma, jaringan pembuluh daerah dan saraf (Naghama, 1983)
28. Tingkat Kematangan Gonad Cumi-Cumi (Sudjoko, 1989)
I. Darah (immature)
II. Darah kembang (developing)
III. Mulai matang (maturing)
IV. Matang (mature)
V. Salin (spent)




29. Tingkat Kematangan Gonad Keli Betina (Claris batarachus)
1. TKG1 (belum matang) Gonad kecil dan memanjang 10-15 mm, lutsinar dan butir-butir telur belum terbentuk. Jika sudah terbentuktelurtersebut masih berwarna lutsinar.
2. TKG 2 (mulai matang) Gonad semakin membesar dan berwarna kuning keperngan. Butir-butir telur memenuhi setengah dari pada ruang perut dan mulai kelihatan dan panjangnya diantara 15-20 mm.
3. (matang) Gonag lebih besar, panjang 20-30 mm, berwarna kuning keperangan., Butir-butir telur memnuhi setengah dari pada ruang perut dan mula memberi tekanan terhadap alat pencernaan ke bahagian dorsal (punggung).
4. TKG 4 (sangat matang) Gonad besar denga panjang 30-50 mm, berwarna kuning keperangan dan memenuhi dua pertiga ruang perut.

30. Tingkat Kematangan Gonad (TKG) pada ikan belanak sebagai berikut:
Analisis data meliputi distribusi ukuran panjang dan berat, rasio jenis kelamin, distribusi tingkat kematangan gonade, fekunditas dan hubungan antara panjang total dengan fekunditas. jenis kelamin jantan dngan rasio 1 : 0,73. Terdapat variasi tingkat kematangan gonade belanak betina namun demikian sebagian besar berada pada TKG I (35,42%) dan TKG IV (31,25%), fekunditas berkisar antara 289.812-892.498 butir dengan rata-rata 507497 butir. hubungan panjang total dengan fekunditas belanak berkolerasi positif mengikuti persamaan F = 92,62 L 1,8651 (r=0,54).





31. Tingkat Kematangan Gonad IKan Mas (Cyprinus carpio L).
A. Jantan
Belia = Tempat air mani benang seperti cuka, tidak berwarna, keabuan (keadaan pada ikan yang belum dewasa ).
Belia Berkembang = Tempat air mani keruh, tembus cahaya, kemerahan, kaya akan pembluh darah.
Perkembangan I = Tempat mani tidak tembus cahaya, kemerahan, kaya akan pembuluh darah.
Perkembangan II = Tempat mani putih hingga putih kemerahan dan berlangsung puncak proses pembentukan mani.
Berentang = Tempat mani tidak tembus cahaya, jika ditekan akan keluar testes yang liat, dan air mani telah sempurna
Matang siap mijah = Tempat air mani tridak tembus cahaya, berwarna putih, jika ditekan mengalir seperti susu, terjadi puncak tingkatan masak air mani.
Setengah Terpijah = Tempat air mani tidak tembus cahaya, warnanya sedikit kemerahan, klau ditekan air maninya akan keluar.
B. Betina.
Darah = Ovarium sangat kecil dan terletak di bawah tulang punggung, tidak berwarna sampai abu-abu dan transparan, butir-butir telur tidak terlihat dengan mata biasa.
Dara berkembang = Ovarium jernih sampai abu-abu kemerahan, butir telur dapat terlihat menggunakan kaca pembesar.
Perkembangan I = Ovarium berbentuk bulat telur, warnah kecerahan, butir-butir mirip serbuk putih.
Perkembangan II = Ovarium berwarna orange kemerahan
Bunting = Ovarium mengisi penuh ruang rongga bawah, telur bulat jernih.
Mijah = Teluar keluar jika ditekan perutnya, kebanyakan telur jernih.
Mijah salin = Ovarium belum kosong sama sekali
Salin = Ovarium kosong dan berwarna kemerahan.
Pulih salin = Ovarium jernih sampai abu-abu kemerahan.
Sumber ; Ardiwinata 1981 dan Sumantadiniata K., 1983.
32. Tingkat Kematangan Gonad Ikan Kerapu Kertang
Induk Kerapu Kertang yang mulai memijah berukuran antara 23-50kg/ekor, untuk mempercepat kematangan gonatd, induk berikan hormon LHRHa secara implant dengan dosis 10-20 µm/kg berat badan/2 bulan sekali. kematangan kelamin induk kerapu kertang dapat diketahui dengan cara mengurut bagian perut ikan (striping). Sperma ikan siap pijah berwarna putih susu da kental. Kematanagan induk betina diketahui dengan cara kanulasi, yaitu memasukkan selang plastik kedalam lubang kelamin ikan kemudian dihisap. Telur ikan yang siap dipijah berdiameter >450 mikron. Telur yang dibuahi akan mengapung dipermukaan air dan berwarna transparan, dengan diameter 800-900 mikron. Telur akan menetas dalam waktu 16-18 jam setelah pembuahan pada suhu 28-30C dan 30-32ppt.


33. Tingkat Kematangan Gonad (TKG) Pada Ikan Kerapu Macan Sebagai Berikut :
Ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) merupakan salah satu jenis ikan kerapu yang bernilai ekonomis penting di Indonesia yang aspek-aspek biologinya belum banyak dikaji. penelitian ini mengkaji beberapa aspek biologi dan Epinephelus fuscoguttatus di Perairan Kepulauan Spermonde yang meliputi kebiasaan makan yang ditentukan dengan mengunakan indeks relatif penting (IRP), fekunditas dengan menggunakan gabungan metode gravimetrik dan volumetrik serta penentuan tingkat kematangan gonad dengan analisa secara deskriptif. penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi dasar akan pengelolaan dan eksplorasi ikan tersebut untuk selanjutnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan kerapu bersifat karnivora dengan jenis-jenis makanannya terdiri dari ikan, udang dan cumi-cumi, dimana ikan sebgai makanan utama. Kisaran fekunditasnya adalah 115.449-992.527 butir telur. Berdasarkan tingkat kematangan gonadnya ditemukan 100% ikan kerapu macan jantan berada pada TKG I, sedangkan ikan kerapu macan betina 50% berada pada TKG I, 1,41% pada TKG II dan 9% pada TKG III.
34. Hasil Pengamatan Terhadap Perkembangan Gonad Ikan Tambra (Tor tambroides)
Hasil pengamatan TKG baik jantan maupun betina diketahui baru pada tingkatan III dan IV. Hal ini menujukkan bahwa ikan tersebut belum sepenuhnya memasuki musim pemijahan. Padahal saat penelitian sudah memasuki awal musim hujan, saat kebanyakan jenis kan udah mempersiapkan pemijahan yang ditandai oleh masaknya organ reproduksi. Menuut Effendie (1979) tingkat kematangan gonad dikelompokkan menjadi tujuh, ikan yang siap memijah berada pada TKG IV dan V.


35. Tingkat Kematangan Gonad Bulu Babi (Tripnetus gratilla)
I. Fase 0 ( periode belum matang) : gonad dari bulu babi yang berkelamin jantan dan betina bentuknya seperti pita, warnanya putih seperti susu. Dalam gonad tersebut berisi butir-butir telur yang belum matang.
II. Fase I (periode pemulihan) : gonad berwarna coklat tua dan berukuran kecil pada fase ini. Lobus gonad masih menyusut dan di dalam gonad terdapat sisa-sisa telur atau sperma.
III. Fase III (periode perkembangan) : Lobus gonad sudah mulai mengembang, lobus telah berisi granula tetapi beberapa sisa telur dan sperma masih terdapat di bagian tengah dari gonad.
IV. Fase III (periode perkembangan) : pada lapisan granula butir-butir telur pada lobus gonad berkurang dan oocytes dibentuk, kemudian mulai terpisah dari dinding gonad dan terpusat pada daerah tersebut. Spermatogonium dan spermatocytes terbentuk dan sperma terakumulasi kebagian tengah dari lobus gonad.
V. FaseIV (periode matang/masak) : Gonad sudah mengembang sampai pada ukuran maksimum. Warna gonad pada bulu babi betina berwarna orange muda dan jantan berwarna krem kekuning-kuningan. Pada lobus gonad dipenuhi dengan sel-sel telur dan sperma matang, dinding lobus mulai menipis, telur-telur yang belum matang dan ganula telah hilang.
VI. Fase V (periode pemijahan) gonad mulai menyusus dan warna gonad antara jantan dan betina berubah menjdi coklat tua. Lobus gonad menyusut dan sudah mulai muncul celah-celah dibagian dalamnya. Sisasisa telur yang ada padas setiap lobus gonad hamper sama.
Sumber : Shimabokuro, 19991.


36. Tingkat Kematangan Gonad Ikan Kerapu Lumpur.
I. Ovary tidak matang, didapatkan oocyt tingkat 1 dan 2. Bila tidak terdapat jaringan yang mengkerut menunjukan belum pernah terjadi pemijahan.
II. Betina dengan ovari matang beristrahat, terdapat oocyt tingkat 1,2 dan 3 mungkin terdapat jaringan yang mengkerut sisa pemijahan dulu.
III. Betina matang aktif, kebanyakan oocyt tingkat 3 dan 4 secara morfologi ovary berkembang mudah dikenal.
IV. Betina pasca pemijahan.
V. Transisi sukar dikenal. Dari luar gonad terlihat mengkerut dan didalamnya kosong. Jaringan mengkerut banyak didapatkan dibagian tengah.
VI. Testis tidak matang, hamper sama dengan kelas sebelumnya banyak didapatkan kerutan.
VII. Testis menuju masak, didapatkan kelompok kantung spermatobonia, spermatocyt 1 dan 2.
VIII. Testis masak, banyak spermatocyt 1 dan 2, didapatkan pula sperma di dalam kantung.
IX. Testis masak sekali. Banyak didapatkan spermatozoa di dalam kantung spermatocyt tingkat awal sangat jarang.
X. Testid pasca pemijahan., Kantung sperma umumnya kosong.
Sumber : Tan dan Tan (1974).





37. Tingkat Kematangan Gonad Jantan (testes) Ikan Green Sinfish
1. Testes regresi (akhir musim panas sampai pertengahan musim dingin). Dinding gonad m
2. Perkembangan Spermatogina. Sama dengan TKG 1, hanya proporsi spermatogina sekunder bertambah. Seperma sisa kadang-kadang masih terlihat.
3. Awal aktif spermatogenesis. Cyste spermatocit timbul dan kemudian semakin bertambah. Cyste spermatocid dan spermatozoa juga mulai keluar.
4. Spermatogenesis aktif. Semua tingkat spermatosis ada dalam jumlah yang banyak. Spermatozoa bebas mulai terlihat dalam rongga seminifereus.
5. Testes masak. Lumen penuh dengan spermatozoa. Pada dinding lobule penuh dengan cyste bermacam-macam tingkat.
6. Testes regresi. Rongga seminifereus masih berisi spermatozoa. Dinding lobule penuh dengan spermatogonia yang tidak aktif. Ukuran testes mengkerut karena sperma dikeluarkan.
38. TKG IKAN LARGE MOUTH BASS
Ikan Large Mouth Bass, yang hidup dibagian selatan Amerika Serikat matang gonadnya pada umur satu (1) tahun dengan berat 180 gram. Ikan yang hidup di bagian utara Amerika Serikat pada umur satu tahun dengan ukuran panjang 25 cm berat 230 gram, gonadnya (telur dan sperma) belum matang.




39. Tingkat Kematangan Gonad Ikan Cobia
Ikan cobia (Rachycentron canadum) merupakan ikan ekonomis penting di Asia dan mempunyai pertumbuhan yang sangat cepat, dapat mencapai ukuran berat 15 kg pada mur 20 blan. Kendala budidaya ikan ini adalah benihnya yang masih impor. Pengamatan beberapa aspek biologi telh dilakukan pada ikan cobia hasil tangkapan di Teluk Pegametan, Bali Utara, yang bertujuan untuk data dasar dalam upaya pembenihannya. Indeks ematangan gonad tertinggi pada betina adalah 1,23% dengan diameter telur dalam gonad (oocyt) 400 µm pada ukuran PT 95 cm dan BT 10,5 kg, sedangkan pada jantan 0,43% pada PT 58 dan BT 2,3 kg. Ikan cobia ini merupakan ikan pelagic dengan gerakan sangat aktif, dapat berubah warna dimana pada keadaan normal dan stress berwarna hitam dengan dua garis putih pada samping badan membujur dari leher sampai ke pangkalekor, sedangkan bila ditempatkan pada wadah yang berwarna terang maka wrna kulitnya akan berubah keabu-abuan.
40. TKG PADA IKAN MADIDIHANG (Thunus albacares)
I. Perkembangan awal:
Ovarium berisi telur primitif yang transparan atau telur ada dalam tingkatan awal perkembangan. Pengendapan butir kuning telur tidak jelas
II. Perkembangan akhir:
Diantara 0,4-0,8 mm.
III. Lanjut:
Ovarium mendekati tingakat masuk. Telur semi transparan dan berisi butir minyak berwarna emas. Telur belum masak benar dan garis tengahnya 0,7-1,0 mm.
Sumber : (Bonnaterre, 1988)
41. Tingkat Kematangan Gonat Ikan Otolithus Ruber dan Jhonius Dussumieri Menurut Devados (1969)
1. Tidak masak. Ovari berwarna pucat keruh, memanjang sampai sepertiga panjang rongga perut. Telur tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. keadaan telur kecil, tidak ada kuning telur, transparan dengan inti yang jelas.
2. Tidak masak. Ovarium berwarna merah anggur, mengisi 1/3 -1/2 rongga perut. gonad tidak simetri, telur tidak dapt dilihat oleh mata telanjang. Pembentukan kuning telur baru disekitar inti.
3. Hampir masak. ovarium berwarna merah jambu sampai kuning, berbutir-butir, memanjang sampai ½ - 2/3 dalam rongga perut.keadaan telur kecil, warna tidak terang, inti sebagian atau seluruhnya terbenam dalam kuning telur.
4. hampir masak. ovarium berwarna putih susu sampai kuning,pembuluh darah terlihat dibagian atasnya, memanjang sampai 2/3 bagian dari rongga perut, telur mudah terlihat. ukuran telur sedang dengan warna tidak terang, belum bebas dari sel-sel folikel.
5. masakovarium berwarna kuning kemerah-merahan, pembuluh darah jelas, panjangnya sampai 3/4 – 4/5 rongga perut. telur jelas terlihat. telur berukuran relatif besar dan warna folikel tidak terang, bebas dari folikel.
6. masak betul. ovarium kemerah-merahan seperti kue puding, mengisi seluruh rongga perut, telur terlihat dari dinding ovarium. ukuran telur relatif besar, transparan, kuning telur berisi gelembung minyak
7. salin.ovarium mengkerut sebagai hasil pemiahan.






42. Tingkat kematangan Gonad Ikan Uhlia sandvicensis Menurut Tester dan Takata (1953)
1. Tidak masak. Gonad sangat kecil seperti benang dan transparan. Penampang gonad pada ikan jantan pipih dengan warna kelabu, pada ikan betina bulat dengan warna kemerah-merahan.
2. Permulaan masak. Gonad mengisi ¼ rongga tubuh. warnanya pada ikan jantan kelabu atau putih, bentukya pipih. Sedangkan pada ikan betina warnanya kemerah-merahan atau kuning dan bentuknya bulat. telur tidak tampak.
3. Hampir masak. Gonad mengisi ½ rongga tubuh. gonad ikan jantan berwarna putih. Gonad ikan betina berwarna kuning, bentuk telur tampak melalui dinding ovarium.
4. Masak. Gonad mengisi ¾ rongga tubuh. Gonad ikan jantan berwarna putih berisi cairan berwarna putih. Gonad betina berwarna kuning, hampir bening atau bening. Telur dapat terlihat.
5. Salin. Hampir sama dengan tahap kedua dan sukar dibedakan. Gonad jantan berwarna putih, kadang-kadang dengan bintik cokelat. gonad betina berwarna merah, lembek, dan telur tidak tampak.
43. Tingkat Kematangan Gonad (TKG) Pada Ikan Kakap Merah Sebagai Berikut :
Matang gonad terjadi pada umur 4 tahun dengan panang tubuh 45-60cm. pemijahan terjadi sepanjang tahun, dan mencapai puncaknya antara bulan Juli dan Desember. Induk jantan di alam akan menjaga telur yang sudah dibuahi dala mulutnya hingga 2 bulan ketika larva mulai dapat berenang. Arwana betina mempunyai ovarium tunggal yang mengandung 20-30 ovarium besar dengan diameter rata-rata 1,9cm dengan kematangan berbeda-beda. Induk jantan dewasa juga mempunyai sebuah organ vital menyerupai testis.

44. Tingkat Kematangan Gonad Pada Udang Galah
Alat reproduksi udang galah jantan terdiri dari organ internal yaitu sepasang vasdeferen dan sepasang terminal ampula, dan organ eksternal yaitu petasma yang terletak pada kaki jalan yang ke-5 dan sepasang appendik maskulina yang terletak pada kaki renang ke-2 yang merupakan cabang ke-3 dari kaki renang. Fungsi alat kelamin eksternal udang gala jantan adalah untuk menyalurkan sperma dan meletakkan spermatophora pada alat kelain betina (thelikum), sehingga telur yang akan keluar dari saluran telur (oviduct) ke tempat pengeraman akan dibuahi oleh sperma dari thelikum tadi. Petasma ini merupakan modifikasi bagian endopodit pasangan kaki renang pertama (Sandifer dan Smith, 1979).
Udang galah betina alat reproduksinya terdiri dari organ internal yaitu sepasang ovarium dan sepasang saluran telur dan organ eksternal yaitu thelikum yang terletak diantara kaki jalan ke-3. Pada bagian dalam thelikum terdapat spermatheca yang berfungsi untk menyimpan spermatophora setelah terjadi kopulasi (Sadifer dan Smith, 1979)
Induk udang galah betina mencapai kematangan gonad pada berat tubuh 20 gram, tetapi fekunditas yang baik dicapai pada ukuran 50 gram ke atas atau panjang tubuhnya 1,81-229 mm. Sedangkan induk jantan kematangan gonadnya tidak dapat diketahui secara visual, namun berdasar beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa udang dengan panjang 155 mm dapat melakukan perkawinan (Ling dan Mrica, 1961). Cummings, 1961 dala Nurjana, 1979 membagi perkembangan gonad udang galah menjadi 4 stadia, yaitu :
Stadia I : Garis ovarium kelihatan berwarna hijau kehitaman, keudian volumenya bertambah besar. Pada akhir staia I, garis ini sudah sangat jelas dan terlihat membentuk segi 6 dengan sudut yang menghadap ke arah rostrum, runcing memanjang pada bagian dorsal cephalothorax.
Stadia II : Warna dan bentuk ovarium semakin jelas dan tebal. Pada akhir stadia II ini warna ovarium tampak kuning dan bentknya semakin lebar ke arah belakang rostrum.
Stadia III : Warna ovarium berubah menjadi kuning tua dan volumenya bekembang ke arah samping cepalothorax. Pada akhir stadia III ini warna ovarium berubah menjadi orange dan organ eksternalnya yaitu thelikum dan spermatheca (kantong penyimpan spermtophora) semakin berkembang sebagai tanda udang telah siap kawin.
Stadia IV : Setelah semua telur terovulasi maka warna dan bentuk gonad dapat dibedakan dari stadia III yaitu warnanya semakin hijau pucat dan volumenya semakin mengecil dengan ditandai adanya garis putus-putus. tanda ini aka hilang dalam dua hari.
45. Tingkat Kematangan Gonad Ikan Lobster Air Tawar (Cherax quadricarinatus)
Lobster air tawar terdapat berbagai jenis. jenis yang terkenal adalah red claw. lobster ini dinamakan demikian karena terdapat bercak merah pada capitnya. Yang menarik dari lobster dan berbagai jenis udang-udangan lainnya adalah kemampuan untuk berganti kulit kerangka luar yang disebut proses moulting. Ciri-ciri yang ditunjukkan ketika matang gonad adalah tanda merah pada bagian luar kedua ujung capitnya. tapi warna merah ini tdak berbentuk bila capitnya masih kecil. Umumnya dengan ukuran 3 inch atau 7,5 inch sudah mulai terlihat pada lobster jantan. Yang bisa membuat kepastian adalah dilihat dari kakinya. Kelamin jantan juga terlihat sepasang tonjolan dengan jelas pada kaki yang paling mendekati ekor. Jika hanya satu maka di sebut intersex. Pada kelamin lobster Red claw, tidak ada tanda merah pada kedua capitnya. Tanda kelamin betina ditandai dengan adanya dua bulatan pada kakike tiga baik dihitung dari atas maupun dari ekor. Sama halnya dengan jantan, kelamin betina juga harus sepasang (Lim, 2006).
46. Tabel. Tingkat Kematangan Gonad (TKG) Ikan patin (pangasius hypophthalmus)
Tabel. kriteria perkembagan gonad ikan jambal siam (pangasius hypophthalmus) beoltina secar morfologis dan histologi pada berbagai tingIkat kematangan (Siregar 1999)
TKG MORFOLOG HISTOLOGI
I Ovari kecil dan halus seperti benang,warna ovari merah muda, memanjang dirongga perut. Demonasi oleh oogonia berukuran 7.5-12,5µm,inti sel besar.
II Ukuran ovari bertambah besar, warna coklat muda, butira telur belum terlihat dengan mata telanjang Oogania menjadi oosit ukuran 200-250µm, membentuk kantung ksitoplasma berwana ungu.
III Ukuran ovari relatif besar dan mengisi hampir 1/3 rongga perut, butiran-bitiran telur terlihat jelas dan berwarna kuning muda. Lumen berisi telur. ukuran oosit 750-1125 µm,inti mulai tampak.
IV Gonat mengisi penuh rongga perut, semakin penjal dan warna bitiran telur kuning tua, butiran telur besarnya hampir sama dan mudah dipisahkan, kantung tubulus seminifer agak lunak. ini terlihat jelas dan sebaran kuning telur mendominasi oosit. Ukuran oosit 1300-1500 µm.



47. Tabel. Tingkat kematangan gonad ikan betok jenis (Chrysiptera sp.)
TKG BETINA JANTAN
I Ovari seperti benang panjang kedepan, rongga tubuh,warna jernih dan permukaan licin. Testes seperti benang lebih pendek (terbatas) dan terlihat ujungnya di rongga tubuh, warnanya jernih.
II Ukuran ovari lebih besar pewarnanya, lebih gelao kekuning-kuningan,telur belum terlihat jelas dengan mata. Ukuran testes lebih besar, pewarnaan putih seperti susu,bentuk lebih jelas.
III Ovarinya berwarna kuning, secara morfologi telur mulai terlihat butirnya oleh mata. Permukaan testes tampak bergerigi, warna makin putih, testes makin besar dalam keadaan diam mudah putus.
IV Ovarium makin besar, telur berwarna kuning mudah dipisahkan, mengisi ½-2/3 rongga perut, usus terdesak Seperti pada TKG III tampak lebih jelas, dan testes sama pejal
V Ovari berkerut, dinding tebal butir telur sisa terdapat didekat pelepasan, banyak telur seperti pada TKG II Testes bagian belakang kempis dan dibagian pelepasan masih kempis




48. Tingkat Kematangan Gonad Ikan Layang (Decapterus ruselli) Selama Penelitian (Sri Wahyuni Saleh : 2002).
TKG BETINA JANTAN
I Ovari berbentuk seperti benang dengan warna jerni sampai kedepan rongga tubuh Testes berbentuk seperti benang pendek dengan warna jernih
II Gonat sudah mulai berbentuk bulat panjang, budan tiran telurnya masih berwarna transparan dan melekat sama lain serta tidak terlihat jelas dengan mata telanjang Warna testes putih transparan berbentuk panjang
III Ovarinya berwarna kuning dan suda kelihatan butiran-butiran telurnya Testes lebih putih dan ukuranya lebih besar dari TKG II
IV Ovarium makin besar, telur berwarna kuning, butiran-butiran telurnya mudah dipisahkan Seperti pada TKG III tapi ukuran testes semakin panjang dan tampak lebih jelas
V Ovarinya terlihat kosong dan menipis/mengkerut. Telur sisa terdapat di dekat pelepasan Testes bagian belakang kempis dan bagian dekat pelepasan masih berisi





49. Tingkat Kematangan Gonad Ikan Tawes (Puntius javanicus)
TKG BETINA JANTAN
I Ovari seperti benang panjang kedepan rongga tubuh, warna jernih permukaan licin Testes seperti benang, pendek dan terlihat ujungnya dirongga tubuh, warnanya jernih
II Ukuran ovari lebih besar, pewarnaan lebih gelap kekuning-kunigan,telur belum terlihat jelas dengan mata Ukuran testes lebih besar, pewarnaan putih seperti susu dan bentuknya lebih jelas dari padaTKG I
III Ovari berwarna kuning, secara morfologi telur mulai kelihatan butiranya dengan mata Permukaan testes tampak bergerigi, warna putih, testes makin besar dalam keadaan diawet mudah putus
IV Ovari makin besar, telur berwarna kuning, mudah dipisahkan, mengisi 12-2/3 rongga perut, usus terdesak Seperti pada TKG III, tampak lebih jelas dan testes semakin jelas
V Ovari berkerut, dinding tebal, butir telur sisa terdapat dipelepas, banyak telur seperti TKG II Testes bagian belakang kempis dan bagian dekat pelepasan masih berisi

50. Tingkat Kematangan Gonad Pada Ikan Ketan Kelapa
Fase bulan TKG jantan TKG Betina
I II III I II III
Baru 20 80 - 40 40 -
Purnama - 66,67 33,33 33,33 55,65 11,11

51. Tingkat Kematangan Gonad Ikan Injel Kambing (Pomacathus annularis)
Ikan betina yang termasuk dalam TKG I terdapat sebanyak 21 ekor, pada umumnya gonad masih berbentuk seperti benang yang agak tebal dan transparan, dengan garis berwana hitam di sepanjang gonad.sedangkan ikan yang termasuk dalam TKG II terdapat sebanyak 5 ekor, gonad mulai berbentuk bulat panjang, sedangkan telurnya masih berwana transparan tanpa kuning telur, dan hanya dapat dilihat dengan mikroskop serta belum bisa dipisahkan antara satu sama lain atau masi menyatu. Pada umumnya gonad sebeleh kiri berukuran sama besar. Ukuran ovarinya besar dan cukup tebal membungkus butiran telurnya yanng masih melekat satu sama lain. Ikan yang termasuk TKG V, yaitu ikan yang mudah memijah, ditemukan sebanyak 4 ekor. Gonadnya terlihat sudah kosong dan ovarinya mengempis, tetapi pada saluran pelepasanya masih terdapat sisa butiran telur. Ikan jantang yang diperoleh diketahui berada pada TKG II, bentuk testesnya masih seperti benang dan berwarna putih transparan, sedangkan pada TKG III ukuranya lebih besar dan lebih putih.
52. Tingkat Kematangan Gonad Ikan Mystus (Osteobagrus)
Ikan Mystus (Osteobagrus) air mulai matang gonad pada ukuran panang 840 mm dan semua ikan betina telah matang gonad pada ukuran 940 mm.Ikan baung yang hidup di danau Spin dan danau Kenali mulai matang gonad pada ukuran panjang 205 mm dengan bobot 675 g. Untuk ikan baung betina dan ikan baung jantan mulai matang gonad pada ukuran panjang 215 mm dengan bobot 68,5 g. Djajadiredja et al. (1977) mengemukakan bahwa ikan baung matang gonad pada ukuran panang ± 320 mm.



53. Tingkat Kematangan Gonad Ikan Nilem
Tingkat kematangan gonad untuk ikan betina :
Tingkat I : Gonad seperti benang, panjang sampai rongga tubuh, warna jernih permukaan licin
Tingkat II : Ukuran gonad lebih besar, warna lebih gelap kekuning-kuningan. Telur belum terlihat jelas dengan mata
Tingkat III: Gonad berwarna putih. secara morfologi telur mulai butiranya dengan mata
Tingkat IV: Gonad makin besar, telur berwarna kuning dan mudah dipisahkan. Butir minyak tidak tampak, mengisi setenga atau dua pertiga rongga perut, usus terdesak
Tingkat V: Ovarium mengkerut, dinding tebal, butir-butir terdapat didekat lubang pelepasan. Banyak telur seperti TKG II

Tingkat kematangan gonad untuk ikan jantan :
Tingkat I : Gonad seperti benang, lebih pendek dan terlihat ujungnya dirongga tubuh. Warna jernih
Tingkat II : Ukuran gonad lebih besar, warna putih seperti susu. Bentuk lebih jelas daripada TKG I
Tingkat III: Permukaan gonad seperti bergerigi, warna putuh, gonad makin besar.
Tingkat IV : Seperti pada Tingkat III, tampak lebih jelas, gonad semakin pejal
Tingkat V : Testis bagian belakang kempis dan bagian pelepasan masih berisi



54. Tingkat Kematangan Gonad Ikan Tigawaja Otolithes rubber, Block & Schneir (SCIAENIDAE)
Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2002 samapai dengan Mei 2003 yang bertujaun untuk mendapat informasih tentang beberapa aspaek reproduksi yang mencakup nisbah kelamin, tingkat kematangan gonad, indeks kematangan gonad, fekunditas dan pola pemijahan sebagai dasar pengolahan perikanan ikan yang bersangkutan. Nisbah kelamin jantang dan betina tidak seimbang (2,21:1), Jumlah ikan yang mencapai tingkat kematangan gonad (III dan IV), pada bulan Maret (26,67% dan 47,35%); pada ikan betina pada bulan Mei (19,38% dan 16,67%). Ikan jantang lebih dulu matang gonad dibandingkan dengan betina. Indeks kematangan gonad pada ikan jantan berkisar antara 0,221% (Februari) dan 0,351% (Mei). Fekunditas pada TKG IIIdan IV berkisar antara 5487-67307 butir pada ukuran panjang 195-267 mm. imdeks kematangan gonad meningkat sebanding dengan tingkat kematangan gonadnya. Berdasarkan modus distribusi diameter telur pada TKG III dan IV mengambarkan bahwa polah pemijahan ikan ini total spawner.
55. Tingkat Kematangan Gonad Ikan Kuda Laut
Pengeraman kuda laut dapat memijah secara alami dalam bak terkontrol, telur hasil pemijahan akan dierami oleh induk jantan. Setelah terjadi pemijahan, induk jantan dipisahkan atau tetap bersama dengan induk lainnya. Lama pengeraman lebih kurang 10 hari. Sebanikany induk dihindarkan dari hal-hal yang menyebabkan juwana lahir prematur, sehingga tidak dapt hidup bertahan lama. pengeluaran juana umumnya pada malam hari.



56. Tingkat Kematangan Gonad Ikan Wader (Rasbora argyrotaenia)
Pada penelitian ini diperoleh hasil ikan betina yang tertangkap berukuran lebih besar dari pada jantang. ikan bentina dengan jumlah terbanyak terdapat kisaran berat 3,44-5,79 g yaitu sebesar 34% dan kisaran panjang 7,76-8,6 cm yaitu sebesar 36% sedangkan ikan jantang terbanyak mempunyai kisaran berat 1,1-3,44 g sebesar 36,36% dan kisaran panjang total 4,36-5,2 cm serta 6,91-7,75 cm sebesar masing-masing 21,74%. Nilai faktor kondisi fluktuatif berkisar antara 1,285 sampai dengan 1,935 danuntuk ikan jantan dan ikan betina tampak tidak berbeda jauh. Rasio kelamin secara keseluruhan menunjukkan kondisi yang mendekati ideal yaitu 69:51 (1:0.74) atau 57,5% ikan jantan dan 42,5% ikan betina. Walaupun dilihat dari masing-masing waktu pengambilan sampel maka menunjukkan ketidak seimbangan. Tingkat kematangan gonad sangat berfariasi dalam berbagai tingkat yaitu ikan jantan TKG I, TKG II, TKG III, TKG IV sedangkan TKG III, TKG IV, dan TKG V. Nilai Ikg berkisar antara 3,25% sampai 54,42% dan berdasarkan nilai IG maka ikan-ikan Wader yang diperoleh dari samling III maupun IV telah ada sampai masak gonad karena nilainya diatas 10.
57. Tingkat Kematangan Gonad Ikan Tripang Pasir
Sampai saat ini belum diketahui cara untuk membebedakan jenis kelamin antara teripang jantan dan betina serta untuk menentukan tingkat kematangan gonadnya. Tanda-tanda mulai terlihat setelah teripang terangsang akan mengeluarkan telur atau sperma. Karena itu seleksi hanya didasarkan pada ciri-ciri fisip sebagai berikut :
• Berukuran berat antara 400-1.000gr/ekor
• Sehat/ tidak berkerut dan keriput
• Tidak luka/ cacat
• Tidak mengeluarkan isi perut
• Cederung aktif
Pemijahan cenderung terjadi pada malam hari antara pukul 18.00-23.00 WIB. Induk terangkat dan bergoyang-goyang sambil mengeluarkan sperma terus-menerus. Pengeluaran sperma ini bisa berlangsung selama satu jam atau lebih tergantung tingkat kematngan gonadnya. Apabila spermanya pekat dipastikan induk jantan akan mengeluarkan sperma dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang lama.
58. Tingkat Kematangan Gonad Ikan Butini (Glassogobius matanensis)
Salah satu aspek biologis reproduksi adalah tingkat kematngan gionad (TKG) yaitu tahap-tahap tertentu perkembangan gonad sebelum dan sesudah ikan memijah. Keterangan tentang TKG ikan diperlukan untuk megetahui perbandingan antara ikan yang berada diperairan, ukuran atau unsur ikan pertama kali matang gonadnya, dan apakah ikan sudah memijah atau belum (Nikolsky, 1963 dan Effendi 1979).
Semakin meningkat TKG ikan, umumnya garis tegak lurus yang ada dalam gonad semakin besar. Dengan kata lain ukuran berat gonad serta garis tengah telur bervariasi dari TKG individu ikan betina (Lagler et al, 1977). Selanjutnya dinyatakan pula bahwa ikan pertama kali mencapai matang gonad dipengaruhi oleh beberapa faktor luar seperti suhu, arus, adanya individu yang berjenis kelamin yang berbeda dan faktor dalam seperti umur, ukuran dan perbedaan spesies. Hasil sementara yang diperoleh Hutabarata (2003) menyatakan bahwa TKG ikan Glossogobius matanensis presentasi tertinggai pada TKG III dan IV pada ikan jantan terjadi pada bulan Oktober 2002 (22,23%) dan Maret 2003 (28,56%), demikian pulah ikan betina, presentase tertinggi jugab pada bulan Oktober 2002(21,05%) dan Maret 2003 (28%).


59. Tingkat Kematangan Gonad Ikan Kerapu Sunu
Ikan kerapu sunu merupakan salah satu komoditas ekspor yang diminati oleh masyarakat luar maupun dalam negeri, sehingga penangkapan semakin meningkat. Akibatnya populasi semakin menurun, dan dikhawatirkan populasi akan punah sehingga diupayakan untuk budidaya dan pengelolaan. Tujuan penelitian ini untuk melakukan kajian aspek biologi reproduksi, secara morfologi (makroskopik) dan Histologi (mikroskopik). Tingkat pemanfaatan sumber daya ikan kerapu sunu diperairan Spermonde, Sulawesi Selatan, secara morfologi (makroskopik) dan Histologi (mikroskopik). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari samapi dengan Juli 2005 di perairan Spermonde, Sulawesi Selatan.
Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan analisis regresi. Pengamatan Gonad, indeks kematangan gonad, fekunditas secara gravimetrik, awal matang gonad secara morfologi dan tingkat pemanfaatan berdasarkan petunjuk King. Hasil yang diperoleh secara histologi menujukkan bahwa nisbah kelamin betina, transisi dan jantan adalah 19 :11. Perkembangan gonad secara morfologi (makroskopik) terdiri dari 4 stadia, secara histologi terdiri dari 6 stadia, stadia transisi pada ukuran panjang 48 cm dan satdia jantan pada ukuran panjang 15 cm. Indeks kematangan gonad dengan panjang total 32-65 cm adalah 0,0722-3,1710. Fekunditas diperoleh kisaran 25.681-1.384,801 butir. Diameter telur diperoleh pada kisaran antara 0,042-0,798 mm untuk TKG II dan TKG III. Ukuran rata-rata ikan betina pertama kali matang gonad secara morfologi adalah 47,79 cm dan secara histologi matang gonad pada kuran panjang 40-50 cm. Berdasarkan distribusi diameter telur terlihat 3-4 modus yang menunjukkan bahwa model pemijahan ikan kerap sunu adalah partial spanwner. Hubungan panjang bobot memperlihatkan bahwa pertambahan panjang dan bobot tubuh bersifat isometrik. Faktor kondisi kan kerapu sunu berkisar antara 0,38-3,31. Fluktuasi rata-rata faktor kondisi individu diduga karena pengaruh penurunan bobot tubuh akibat pemijahan parsial. Tingkat pemafaatan ikan kerapu sudah melampaui MSY.









OLEH :
m a k w i n
I1A1 07 074

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2009

2 komentar:

  1. thanks ya artikelnya,,, ijin copy yg ikan bandeng buat tugas tiket praktikum... :)

    BalasHapus